KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah komunikasi ilmiah tentang “Jenis-Jenis
Publikasi Ilmiah dan Persentasi Karya Tulis Ilmiah”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini
dapat bermamfaat bagi kita semua khususnya bagi pembaca sekalian.
Palu, 22 Mei 2018
Palu, 22 Mei 2018
penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar........................................................................................................i
Daftar
Isi.................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1.Latar
Belakang.................................................................................................1
1.2.Rumusan
Masalah.............................................................................................2
1.3.Tujuan...............................................................................................................2
BAB
II : PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Karya Tulis Ilmiah.......................................................................3
2.2.
Pengertian Publikasi Karya Tulis
Ilmiah.......................................................3
2.3.
Pentingnya Publikasi Karya Tulis Ilmiah
.....................................................4
2.4.
Media Publikasi Karya Tulis
ilmiah..............................................................5
2.5.
Jenis-Jenis Publikasi Karya Tulis
Ilmiah.......................................................5
2.6.
Teknik Presentasi Karya Tulis Ilmiah............................................................8
BAB
III : PENUTUP .........................................................................................14
3.1.
Kesimpulan .................................................................................................14
3.2.
Saran............................................................................................................14
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
belakang
Karya
Tulis Ilmiah atau biasa disingkat Karya Ilmiah (Scientific Paper) adalah
tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian
atau pengkajian selanjutnya. Karya ilmiah juga sering disebut
"tulisan akademis" (academic writing) karena biasa ditulis
oleh kalangan kampus perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa. Karya ilmiah
berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi berupa penjelasan (explanation), prediksi (prediction),
dan pengawasan (control).
Karya
tulis ilmiah biasanya diakhiri dengan presentasi karya dalam waktu singkat di
depan audiens.
Publikasi
adalah tahapan terakhir dalam menulis karya tulis ilmiah, sehingga dapat
disimpulkan bahwa publikasi karya tulis
ilmiah merupakan penyiaran (memberitahukan) sebuah hasil penelitian kepada
halayak ramai (publik).
Berdasar
pada pengalaman di lapangan-khususnya para mahasiswa masih banyak yang
mengalami kesulitan-kesulitan ataupun kendala dalam hal teknik Persentasi karya
tulis ilmiah dan cara pempublikasian karya tulis ilmiahnya. Saat persentasi
karya tulis ilmiah yang dibutuhkan tidak sebatas pada bagaimana karya tulis itu
berkualitas sehingga bisa tampil dengan baik. Hal lain yang tidak kalah penting
adalah bagaimana strategi untuk mempresentasikan karya tulis tersebut supaya
bisa menculik perhatian para juri dan juga hadirin yang menyaksikan.
Bisa
jadi, secara kualitas sebuah karya tulis dapat dikatakan sudah sangat bagus,
tetapi karena dalam hal mempresentasikannya tidak bagus, nilai lebih yang ada
pada karya tulis tersebut menjadi tidak kelihatan, malah bisa saja sebaliknya:
menjadi kelihatan tidak bagus. Selain itu, tidak sedikit para mahasiswa yang
merasa gamang saat menghadapi ujian skripsi karena takut mempresentasikan
skripsi karya mereka ataupun saat hendak menghadapi pertanyaan dari para
penguji.
Oleh
karena itulah dalam makalah ini kami berusaha memberikan penjelasan mengenai
karya tulis ilmiah tentang Media publikasi karya tulis ilmiah, Jenis-jenis
publikasi karya tulis ilmiah dan Cara presentasi karya tulis ilmiah yang baik
yang mudah-mudahan dapat bermamfaat menambah pengetahuan dan pemahaman para pembaca.
1.2.Rumusan
masalah
Pentingnya rumusan masalah ditentukan
dalam penulisan ini agar terfokus pada masalah yang akan dikaji atau dibahas,
rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Apa yang
dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah ?
2. Apa yang dimaksud dengan publikasi
karya ilmiah ?
3. Bagaimana pentingnya publikasi karya
tulis ilmiah ?
4. Apa saja media publikasi karya tulis
ilmiah ?
5. Bagaimana Teknik presentasi yang
baik ?
1.3.Tujuan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan Karya Tulis
Ilmiah.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan publikasi karya ilmiah
4. Untuk mengetahui pentingnya
publikasi karya tulis ilmiah
5. Untuk mengetahui apa-apa saja media
publikasi karya tulis ilmiah
6. Untuk mengetahui Teknik presentasi
yang baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah atau biasa
disingkat Karya Ilmiah (Scientific Paper) adalah tulisan atau laporan
tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah
oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan
informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan
(referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya. Karya ilmiah juga sering disebut "tulisan akademis"
(academic writing) karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan
tinggi, dosen dan mahasiswa. Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan (explanation),
prediksi (prediction), dan pengawasan (control).
2.2.Pengertian
Publikasi Karya Tulis Ilmiah
Publikasi Karya Tulis Ilmiah
adalah tahapan terakhir dalam menulis karya tulis ilmiah, sehingga dapat
disimpulkan bahwa publikasi karya tulis
ilmiah merupakan penyiaran (memberitahukan) sebuah hasil penelitian kepada
halayak ramai (publik). Menyusun karya tulis ilmiah dan
mempublikasikannya bukan hanya tanggung jawab guru, peneliti, dan pengembang
lain, melainkan tanggung jawab banyak orang. Oleh sebab itulah publikasi
karya ilmiah menjadi agenda penting bagi para akademisi, bukan hanya sebagai
prasyarat semata. Tetapi, hal tersebut juga dilakukan untuk masa depan bangsa
Indonesia. Namun, sebelum mempublikasikan karyanya, seorang penulis dituntut
untuk mampu menyuarakan pengetahuannya, memecahkan masalah dengan membaca
keadaan sekitar, menstimulai permasalahan dari berbagai sudut pandang atau
sekadar mengungkapkan ekspresi emosionalnya dalam memandang suatu permasalahan
ke dalam sebuah karya tulis ilmiah. Penyusunan publikasi ilmiah harus memenuhi
syarat, yaitu KTI harus APIK (asli, perlu, ilmiah dan konsisten), dan sesuai
berkaitan dengan profesi penulisnya.
Menulis publikasi ilmiah, merupakan salah satu jenis pengembangan
keprofesian berkelanjutan yang perlu dipahami dan dikuasai guru untuk
persyaratan usul kenaikan pangkat. Adanya kecenderungan guru menulis Publikasi
Ilmiah dalam mengusulkan kenaikan pangkat / jabatan melalui Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) tersebut, dimungkinkan berdasarkan pengalaman
para guru waktu mengikuti kuliah, maka bagaimana menulis publikasi ilmiah dalam
PKB ini, yang paling menarik untuk ditindak lanjuti. Dalam pengembangan
guru secara profesional yang berkelajutan merupakan usaha dalam rangka
meningkatkan keprofesionalannya.
Dengan kemampuan guru dalam mengajar dan mengembangkan ilmu yang dibuktikan
karya ilmiah yang terpublikasikan maka guru benar-benar sebuah profesi yang
sangat membanggakan. Spirit untuk menulis bagi guru perlu dimilki dalam
mengembangakan karya ilmiah yang dipublikasikan. Spirit bermanfaat dalam
menulis artikel dan feature, agar tulisan kita juga memiliki spirit
(roh). Itulah sebabnya persiapan teknis berupa bahan, pegetahuan tentang bentuk
artikel / featur 5W1H dan lain-lain harus tetap dilengkapi dengan
“menangkap spirit” dari masyarakat pembaca. Dengan demikian dalam rangka Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan bagi guru sebagai syarat kenaikan pangkat, maka guru
benar-benar mau meluangkan waktu disela-sela mengajar dan mengevaluasi
pembelajaran harus mau menuangkan karyanya dalam karya ilmiah yang dapat
berguna bagi dirinya dan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya.
2.3. Pentingnya Publikasi Karya Tulis Ilmiah
Mempublikasikan
karya tulis ilmiah sangatlah penting karena dengan mempublikasikan karya
ilmiah, kita dapat berkontribusi untuk dapat menyelesaikan sebuah permasalahan
yang belum memiliki solusinya. Dengan banyak melakukan publikasi, tentunya
semua orang akan mengenal karya kita dan kita memiliki jaringan networking
cukup luas, sehingga dapat menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan kita.
Itulah pentingnya mempublikasikan karya ilmiah untuk kebermanfaatan banyak khalayak
serta menyelamatkan "harta karun" ini sebagai acuan (referensi) yang
berguna bagi generasi yang akan datang.
2.4. Media
Publikasi Karya Tulis Ilmiah
1.
Media
Publikasi Karya Tulis Ilmiah
Dengan perkembangan zaman yang
begitu pesat terdapat berbagai cara untuk mempublikasikan karya tulis yang
telah dibuat seseorang . Berikut
adalah media media publikasi karya tulis:
a). Media Cetak
Media cetak Merupakan salah satu tempat atau sarana dalam publikasi karya ilmiah dengan media cetak orang lain dapat melihat dan membaca karya tulis yang telah dibuat contoh-contoh media cetak adalah: Koran atau surat kabar,majalah dan lain lain
Media cetak Merupakan salah satu tempat atau sarana dalam publikasi karya ilmiah dengan media cetak orang lain dapat melihat dan membaca karya tulis yang telah dibuat contoh-contoh media cetak adalah: Koran atau surat kabar,majalah dan lain lain
b). Media Elektronik
Media elektronik dapat menjadi sarana untuk mempublikasikan karya tulis yang telah dibuat caranya dengan menyampaikan karya tulis tersebut ke radio atau dapat menyampaikannya di media sosial Menyampaikan atau mempublikasikan suatu karya tulis yang telah dibuat dapat membantu orang lain untuk mencari informasi yang dibutuhkan orang tersebut,oleh karena itu publikasi karya tulis sangat dibutuhkan oleh orang lain maupun untuk orang itu.
Media elektronik dapat menjadi sarana untuk mempublikasikan karya tulis yang telah dibuat caranya dengan menyampaikan karya tulis tersebut ke radio atau dapat menyampaikannya di media sosial Menyampaikan atau mempublikasikan suatu karya tulis yang telah dibuat dapat membantu orang lain untuk mencari informasi yang dibutuhkan orang tersebut,oleh karena itu publikasi karya tulis sangat dibutuhkan oleh orang lain maupun untuk orang itu.
2.5. Jenis-Jenis
Publikasi Karya Tulis Ilmiah
Adapun jenis karya publikasi ilmiah bidang pendidikan
yang dapat digunakan untuk kenaikan pangkat / jabatan guru melalui pengembangan
keprofesian berkelanjutan adalah sebagai berikut:
1. Presentasi
di forum ilmiah
Presentasi menurut bahasa adalah
pemberian, pengucapan pidato, perkenalan seseorang kepada seseorang, biasanya
kedudukannya lebih tinggi, penyajian atau pertunjukkan kepada orang-orang yang
diundang. Presentasi ilmiah bukan merupakan publikasi ilmiah non penelitian
tetapi suatu bentuk penyampaian hasil publikasi ilmiah yang disusunnya.
Presentasi ilmiah disini bentuk pemaparan hasil karya ilmiah sendiri kepada Tim
Penilai Pusat dengan membuat makalah ringkasan kegiatan yang dilakukan
sebagaimana yang telah dibuktikan dalam publikasi ilmiahnya.
2. Penelitian,
laporan hasil penelitian pendidikan utama Penelitian Tindakan Kelas
Dalam mengumpulkan data dengan
sistem triangulation pada : data (berbagai suasana , waktu dan tempat),
mengamati objek yang sama dalam berbagai suasana, mengambil data dari berbagai
sumber data, menggunakan berbagai alat atau instrumen data yang terkumpul
akurat, menggunakan berbagai metode atau cara analisis agar hasil pengolahana
data yang terkumpul lebih bisa terpercaya
3. Makalah Tinjauan
ilmiah atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan
Makalah
adalah karangan ilmiah yang membahas suatu persoalan beserta pemecahan
berdasarkan kajian literatur dan atau kajian lapangan. Makalah disini juga
dapat dikatakan sebagai karya tulis ilmiah yang berisi ide / gagasan penulis
dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang
ada di satuan pendidikannya. Dalam penyusunan karya tulis ini dapat berupa
buku, dimuat atau diterbitkan secara nasional, regional. Dalam bentuk artikel yang
dimuat dalam majalah.jurnal ilmiah, atau makalah dalam seminar atau pertemuan
ilmiah lainnya.
4. Karya ilmiah
popular di bidang pendidikan dan kebudayaan yang diselaraskan melalui media
masa
Karya tulis ilmiah populer adalah
tulisan ilmiah yang dipublikasikan di media massa (koran, majalah, atau
sejenisnya). Dalam ilmu jurnalistik artikel yang dimuat dimajalah atau
sejenisnya adalah salah satu bentuk tulisan non fiksi berisi fakta dan data
yang disertai sedikit analisis dan opini dari penulis. Seorang yang ingin
mempublikasikan karya tulis ilmiah populer dapat mengaktualisasi data dan
gagasan ilmiahnya untuk dipublikasikan di media cetak, sehingga ilmu yang
dikembangkan dapat berguna lebih luas lagi
5. Artikel
ilmiah, baik yang berasal dari hasil penelitian maupun tinjauan ilmiah
Maksud artikel ilmiah dalam bidang
pendidikan adalah tulisan ilmiah yang berupa gagasan atau tinjauan ilmiah dalam
bidang pendidikan formal dan pembelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di
jurnal ilmiah. Dalam dunia jurnalistik, artikel adalah salah satu bentuk
tulisan non fiksi (berdasarkan data dan fakta) dan diberi sedikit analisis
serta pendapat oleh penulisnya. Biasanya artikel hanya hanya satu pokok
permasalahan, dengan sudut pandang hanya satu disiplin ilmu. Teknik yang digunakan
umumnya deduktif-induktif atau sebaliknya.
6. Buku
pelajaran
Buku
merupakan salah satu sarana penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu permasalahan perbukuan dalam era otonomi daerah dewasa ini adalah ketersediaan buku yang memenuhi standar nasional pendidikan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat
luas. Buku
pelajaran yang dimaksud disini adalah buku yang berisi pengetahuan untuk bidang
atau mata pelajaran tertentu atau sebagai bahan pegangan guru, baik sebagai
utama maupun buku pelengkap.
7. Modul
/diktat
Modul adalah materi pelajaran yang
disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga diharapkan
pembaca dapat menyerap sendiri materi tersebut dengan tanpa atau sedikit
mungkin membutuhkan bantuan dari orang lain. Sedangkan diktat adalah
bahan ajar untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pengajar
matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebar luaskan kepada
peserta kuliah
8. Buku di
bidang pendidikan
Buku dibidang pendidikan adalah
berisi pengetahuan yang berkaitan dengan bidang pendidikan yang diperuntukkan
pembaca yang tidak dibatasi jenjang pendidikan tertentu. Buku ini tidak hanya
membantu siswa dalam belajar tetapi juga sebagai pegangan guru mengajar baik utama
maupun pelengkap. Ditulis oleh guru maupun kelompok guru yang memiliki
kemampuan tersebut.
9. Karya
terjemahan buku pelajaran / pendidikan yang bermanfaat bagi sekolah guru yang
bersangkutan
Suatu
karya terjemahan dari bahasa asing (Inggris, Belanda, Perancis, Jepang dan
sebagainya) ke dalam bahasa Indonesia, atau sebaliknya. Karya tersebut
berkaitan dengan masalah pendidikan, yang berguna untuk menunjang proses
pembelajaran yang dilakukan
10. Buku pedoman
guru
Buku
pedoman guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru.
Isi rencana tersebut adalah upaya dalam meningkatkan / memperbaiki kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi proses pembelajaran, dan upaya menganalisis
hasil evaluasi belajar dengan berbagai usaha perbaikan dan pengayaan.
2.6. Teknik Presentasi
yang Baik
Mempresentasikan
karya tulis ilmiah pada dasarnya adalah melakukan komunikasi. Dalam presentasi,
kita berkomunikasi dengan audiens atau pendengar untuk menyajikan hal-hal atau
materi yang sudah kita tulis. Komunikasi di sini tidak saja bagaimana informasi
yang kita miliki sampai kepada pendengar, tetapi lebih dari itu: audiens merasa
tertarik dengan apa yang kita sampaikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam kaitannya dengan presentasi ini adalah sebagai berikut;
- Auidiens/pendengar presentasi.
- Durasi waktu yang disediakan untuk presentasi.
- Materi presentasi.
- Pelaksanaan presentasi.
- Auidiens/pendengar presentasi.
Dalam pelaksanaan presentasi, keberadaan peserta/pendengar presentasi
sangat penting. Presentasi di depan orang yang mengerti hal-hal yang bersifat
teknis, misalnya dalam sidang skripsi, tesis, disertasi, atau presentasi di
depan juri, tentu berbeda dengan presentasi di depan masyarakat umum yang
cenderung lebih menyukai hal-hal yang bersifat praktis dan tidak suka hal-hal yang bersifat
detail. Orang yang mengerti teknis akan merasa kesal apabila penjelasan kita
terlalu bertele-tele kepada hal-hal yang tidak esensial dan bahkan berkesan
menggurui. Sementara masyarakat umum-apalagi dengan latar belakang yang
beragam-akan bosan dan bingung jika kita menggunakan istilah teknis atau
hal-hal yang terkesan detail dan njlimet. Singkatnya, kita tidak bisa
memukul rata gaya presentasi kita pada setiap kesempatan untuk melakukan
presentasi. Kenali siapa audiens dalam presntasi kita sehingga kita
lebih bisa menyesuaikan dengan kondisi mereka (audiens).
- Durasi yang disediakan untuk presentasi.
Seringkali,
para presenter (orang yang melakukan presentasi) merasa kebingungan dalam
melakukan presentasi karena waktu yang disediakan untuk presentasi sangat
terbatas. Sebagai contoh, sebuah karya tulis disusun dalam seratus halaman,
kemudian waktu yang tersedia untuk mempresentasikan karya tulis tersebut hanya
sepuluh menit. Hal ini tentu membutuhkan srategi tersendiri supaya dengan waktu
yang terbatas tersebut hal-hal penting yang ada dalam karya tulis tersebut bisa
tersampaikan dengan baik.
Penguasaan
waktu merupakan hal yang penting. Bisa jadi, seorang pembicara sebuah seminar
sebenarnya memiliki reputasi dan kualitas yang bagus, tetapi karena kurang
cerdas dalam mengendalikan waktunya, biasanya alokasi yang disediakan tidak
cukup, menjadi molor sehingga memberi dampak negatif. Dampak negatif ini
akan dirasakan oleh audiens, pembicara lain (jika lebih dari satu pembicara),
penguji, dan panitia (jika ini terjadi dalam sebuah seminar). Jadi, kecerdasan
seorang presenter tidak sebatas pada bagaimana cara menyampaikan materi atau
penguasaan materi, tetapi lebih dari itu adalah bagaimana ia mengendalikan
waktu.
Jika
seorang presenter malakukan presentasi lebih cepat dari durasi yang disediakan,
kesan yang ditangkap oleh audiens adalah presenter tersebut kurang menguasai
materi dan terkesan kurang percaya diri (minder sehingga ingin cepat selesai).
Namun, jika melebihi waktu yang disediakan, juga tetap berdampak tidak bagus.
Kesan yang ditangkap adalah seorang presenter ini sok tahu, suka menggurui, dan
terlalu bertele-tele. Lain halnya jika seorang presenter dapat memanfaatkan
waktu yang disediakan secara pas/tepat. Kesan yang didapat adalah cerdas
memanfaatkan waktu, tidak berlebihan dalam berbicara, dan juga tidak minder.
Meskipun, tentu hal ini tidak bisa dicapai secara instan, perlu latihan yang
intens.
- Materi Presentasi
Materi yang dimaksud di sini ada dua hal, yaitu materi karya tulis ilmiah
secara keseluruhan dan materi untuk keperluan presentasi. Sebelum melakukan
presntasi, kita pastikan bahwa materi secara tertulis sudah siap, baik dari
segi penulisan maupun dari segi kualitas isi. Jangan sampai kita
mempresentasikan sebuah karya tulis ilmiah yang belum tuntas kita tulis. Materi
yang sudah kita persiapkan tersebut harus kita kuasai secara mendalam, yakinkan
bahwa kita adalah satu-satunya orang yang paling mengerti apa yang sudah kita
tulis. Hal ini penting untuk mempersiapkan mental saat menghadapi
pertayaan-pertanyaan yang akan diajukan. Lebih bagus lagi jika kita juga
mengusai hal-hal lain yang tidak secara langsung berkaitan dengan materi
tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada pertanyaan-pertanyaan di luar
yang kita tulis meskipun masih berhubungan. Jadi kita tidak sekadar terkungkung
pada satu fokus hal yang kita tulis, tetapi mempunyai wawasan yang lebih luas.
Selanjutnya kita juga harus menyiapkan meteri untuk presentasi. Hal-hal apa
yang hendak kita presentasikan harus kita sesuasikan dengan audiens dan alokasi
waktu. Secara teknis, beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain: Materi
presentasi (slide dan handout atau makalah yang akan dibagikan);
komputer, notebook, atau perangkat elektronik yang digunakan; percobaan
presentasi untuk menghitung lamanya waktu presentasi. Perhatikan bahwa materi
presentasi dapat dibaca dengan mudah oleh pendengar (lebih lengkap akan
dijelaskan pada sesi tersendiri oleh lain pembicara).
Hal yang sangat penting adalah bagaimana memilih hal mana saja yang akan
pilih untuk kita presentasikan sehingga kita nanti bisa memanfaatkan waktu yang
singkat untuk menjelaskan sesuatu yang tepat. Maksudnya, jangan sampai karena
niat kita untuk memanfaatkan waktu kemudian kita bicara tidak tuntas, belum
pada pokok persoalan yang seharusnya kita presentasikan. Strateginya, poin-poin
utama yang penting dalam karya tulis kita saja yang kita pilih untuk
presentasikan dan kita sampaikan dengan bahasa yang ringkas. Jika tidak
demikian, maka kemungkinan ada hal yang seharusnya kita sampaikan tetapi justru
terlewat, atau sebaliknya, hal yang sebenarnya tidak perlu kita sampaikan
tetapi justru kita sampaikan dalam waktu yang lama.
- Pelaksanaan Presentasi
Setelah persiapan sudah kita lakukan secara matang, tiba saatnya kita
menjalankan rencana yang telah kita siapkan: melakukan presentasi. Dalam melakukan
presentasi, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1.
Kondisi fisik.
- Segala perlengkapan presentasi sudah siap.
- Ketepatan waktu.
- Pengetahuan audiens.
- Tips dalam menghadapi pendengar dan menjawab pertanyaan.
Berdasar pengalaman, hal yang sering menjadi ‘ketakutan’ para presenter
adalah kesiapan menghadapi audiens dan ketika menjawab pertanyaan. Lebih
spesifik misalnya dalam ujian skripsi atau ketika presentasi di hadapan juri sebuah kompetisi. Tidak sedikit yang kurang siap
mental sehingga hal ini bisa merusak segala rencana. Karena kekurangsiapan mental, bisa jadi segala meteri yang kita kuasai akan
hilang. Arah bicara kita tidak jelas, tubuh gemetar, bahkan tidak sadar dengan
alokasi waktu yang disediakan. Jadi, mempersiapkan mental adalah hal utama yang
perlu disiapkan dalam presntasi, khususnya bagi mereka yang jarang atau bahkan
belum pernah melakukan presentasi.
Ada beberapa tips yang dapat kita terapkan. Hendak memulai presentasi,
bagaimana seharusnya kita membukanya? Pembuka sebenarnya bergantung kepada
bentuk acara, pendengar, dan kebiasaan yang berlaku di tempat tersebut. Untuk
acara seminar yang dihadiri oleh mahasiswa, kata pembukaan bisa sedikit santai.
Namun untuk ujian skripsi dengan penguji yang terbatas, biasanya lebih formal
dan tidak perlu banyak basa-basi. Kebiasaan
setempat juga menentukan kata pembukaan. Pembukaan seperlunya saja supaya tidak
memakn waktu yang tersedia, tetapi dengan waktu yang singkat itu kita dapat
memberikan kesan pertama yang positif pada audiens.
Ketika menjelaskan sebuah slide, kadang-kadang (tidak selalu) kita perlu
menunjuk sesuatu di layar. Tunjukkan
bagian itu dengan pointer, laser pointer, atau jika terpaksa dengan
telunjuk (tidak apa-apa). Jangan hanya mengatakan “seperti ini” atau “seperti
itu" tanpa menunjukkan mana yang dimaksud dengan ini atau itu. Ada juga
seorang presenter yang matanya selalu terpaku pada slide yang ada di komputer atau
laptop sehingga dia tidak tahu bahwa proyeksi di layar (yang terlihat oleh
pendengar) miring-miring atau bahkan posisi slide terlalu bawah sehingga tidak
dapat dilihat oleh pendengar.
Sebaiknya, pada saat presentasi (jika kita berdiri) jangan terlalu sering
untuk membelakangi pendengar. Seringkali, jika seseorang merasa canggung, ia
memilih untuk hanya melihat layar dan membelakangi pendengar seolah-olah dia
takut bertatap muka dengan pendengarnya. Perhatikan raut
wajah dari para pendengar. Apakah mereka sudah bosan? bingung? tersenyum?
Jadikan ini menjadi umpan balik bagi strategi presentasi kita. Jadi, kita sadar
diri dengan kondisi yang tengah terjadi, apalagi dalam sebuah kompetisi, segala
sesuatu yang ada pada diri kita dinilai, tentu harus lebih diperhatikan.
Ketika memberikan presentasi, kita harus convincing atau meyakinkan.
Bagaimana pendengar akan percaya dengan apa yang kita presentasikan jika
kita sendiri kelihatannya tidak percaya? Namun, juga jangan sampai menjadi
berkesan terlalu arogan atau sok tahu. Dalam menghadapi pertanyaan, kita
dengarkan dahulu pertanyaannya. Kalau perlu, catat dahulu pertanyaan tersebut.
Jangan cepat-cepat ingin menjawab atau bahkan memotong pertanyaan pendengar,
kecuali kita merasa penanya ini terlalu berlarut-larut dalam mengutarakan
pertanyaannya. Sering kali orang berputar-putar dan tidak to the point dalam
mengutarakan pertanyaan. Menunggu penanya selesai juga memberikan waktu kepada
kita untuk memikirkan jawabannya.
Jangan pernah ngotot dengan penanya. Kita boleh saja berbeda pendapat. Jika
ada penanya yang ngotot, kemudian kita sudah menjelaskan tetapi dia tetap
ngotot, maka kita sepakati saja bahwa kita dan sang penanya berbeda pendapat
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Karya
Tulis Ilmiah atau biasa disingkat Karya Ilmiah (Scientific Paper) adalah
tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Publikasi
Karya Tulis Ilmiah adalah tahapan terakhir dalam menulis karya tulis ilmiah,
sehingga dapat disimpulkan bahwa publikasi karya tulis ilmiah merupakan penyiaran (memberitahukan) sebuah hasil
penelitian kepada halayak ramai (publik). Mempublikasikan
karya ilmiah sangat penting untuk kebermanfaatan banyak khalayak serta sebagai
acuan (referensi) yang berguna bagi generasi yang akan datang.
Media Publikasi karya tulis ilmiah dapat meliputi Media
cetak dan media elektronik
Permasalahan yang sering timbul berkaitan dengan
pelaksanaan presentasi tentu beragam dan berbeda-beda individu atau mahasiswa.
Namun, setidaknya perlu diingat untuk tidak hanya mementingkan bagaimana kualitas
karya ilmiah secara isi dan penulisan, tetapi juga memperhatikan bagaimana
strategi untuk mempresentasikan karya tulis tersebut sehingga karya tulis yang sudah bagus
tersebut jika dipresentasikan akan tetap bagus. Mempresentasikan
karya ilmiah harus dengan cara memapaparkan tulisan itu dengan pemikiran di
dalam otak kita, memberikan hal yang berbeda dan menarik audiens,kesiapan
kemampuan mengatur waktu dan paling penting adalah percaya diri dan menjadi
diri- sendiri dalam mempresentasikan karya tulis ilmiah.
3.2.Saran
Kami membuat makalah ini untuk
pembelajaran bersama. Kami mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca
menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi
yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang
menjadi referensi secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Izzud.
(2014). Makalah Karya Tulis Ilmiah. [Online], Tersedia : http://izzud28.blogspot.co.id/2014/11/makalah-karya-tulis-ilmiah.html (Di
akses 21 Mei 2018)
Mandalika,
Heidy. (2015). Pentingnya Publikasi Karya Tulis Ilmiah. [Online], Tersedia: http://heidymndalika.blogspot.co.id/2015/11/pentingnya-publikasi-karya-tulis-ilmiah.html (Di akses 21 Mei 2018)
Putra,
Reska. (2015). Media Publikasi Karya Tulis. [Online], Tersedia : http://reskaputra26.blogspot.co.id/2015/11/media-publikasi-karya-tulis.html (Di
akses 21 Mei 2018)
Tri
Handayani, Liska.(2013). Strategi Presentasi Karya Tulis Ilmiah.[Online]:
Tersedia : http://liskahanda.blogspot.co.id/ (Di
akses 21 Mei 2018)
izin copas kak, makasih. :-)
BalasHapusbismillah....
BalasHapusterimakasih sangat membantu saya dalam penyelesaian tugas, baarokallahufiik