MODEL-MODEL
IN SERVICE PENDIDIKAN GURU
I.
Pendahuluan
Ketersediaan
guru yang memadai, merupakan salah satu faktor penting dalam upaya pembangunan
pendidikan di indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dalam rangka
pemenuhan ketersediaan guru yang memadai tersebut, pemerintah khususnya
kementerian Pendidikan nasional (kemendiknas) atau yang saat ini telah berubah
nama menjadi kementerian Pendidikan Dasar dan Menegah (kemendikdasmen), masih
dihadapkan pada dua permasalahan pokok yang sangat mendasar. Pertama, pemenuhan
kebutuhan tenaga guru yang belum sesuai dengan kebutuhan daerah, dan kedua
adalah peningkatan kualitas profesional yang belum memenuhi standar minimal.
Kedua permasalahan inilah yang pada akhirnya menimbulkan terjadinya kesenjangan
(disparitas) kualitas guru di berbagai daerah di tanah air.
II.
Pengertian in-service pendidikan guru
Program in-service edocation adalah program pendidikan
yang mengacu pada kemampuan akademik maupun professional sesudah peserta didik
mendapatkan tugas tertentu dalam suatu jabatan. Orang tersebut berusaha
meningkatkan kinerjanya melalui pendidikan lanjut yang berijazah S-1, ke S-2,
Dan S-3 pada jurusan tertentu yang relevan. Pendidikan “Inservice” (dalam jabatan) atau latihan-latihan semasa berdinas,
dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan secara kontinu pengetahuan,
ketrampilan-ketrampilan dan sikap-sikap para guru dan tenaga-tenaga
kependidikan lainnya guna mengefektifkan dan mengefesiensikan
pekerjaan/jabatannya.
III.
Bentuk Pelaksanaan in-service pendidikan guru.
Program in-service pendidikan
guru dapat diselenggarakan secara formal oleh pemerintah, berupa
penataran-penataran atau lokakarya-lokakarnya baik secara lisan atau tertulis,
dapat pula diselenggarakan secara informal oleh yang berkepentingan baik secara
individual, maupun secara berkelompok.
Menurut
gagasan supervisi modern, inservice-training
atau pendidikan dalam jabatan harus diselenggarakan oleh sekolah-sekolah
setempat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sendiri dan memecahkan
persoalan-persoalan sehari-hari yang menghendaki pemecahan segera. Program inservice atau refreshing ini dipimpin oleh pengawas setempat sendiri atau dengan
bantuan para ahli dalam lapangan pendidikan.
Program inservice
dapat melingkupi berbagai kegiatan
seperti:
1.
Kursus
2.
Aplikasi
3.
Ceramah-ceramah
4.
Workshop
5.
Seminar-seminar
6.
Mempelajari Kurikulum
7.
Survei masyarakat
8.
Demonstrasi demonstrasi
9.
Fieldtrip
10. Kunjungan
ke sekolah-sekolah di luar daerah
Kepemimpinan
dalam perencanaan program-program inservice
termasuk tanggung jawab para pejabat
supervisi. Akan tetapi, perencanaannya sendiri dijalankan secara kerja sama
dengan guru-guru.
Jika
disimpulkan, inservice ialah segala kegiatan yang diberikan dan
diterima oleh para petugas pendidikan (pengawas, kepala sekolah, penilik
sekolah, guru dsb), yang bertujuan untuk menambah dan mempertinggi mutu
pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman guru-guru dalam menjalankan tugas
kewajibannya.
IV.
Kesimpulan :
1. Program in-service education adalah program pendidikan
yang mengacu pada kemampuan akademik maupun professional sesudah peserta didik
mendapatkan tugas tertentu dalam suatu jabatan.
2. Program in-service education dapat melingkupi kursus,
ceramah-ceramah, Aplikasi
Seminar-seminar
dan lain-lain.
V.
Daftar Pustaka :
1.
Rahmat
Hidayat. https://www.scribd.com/document/374871345/Isi.Profesi
pendidikan (Diakses tanggal 15 mei 2018)
2.
http://azizmiftahurrizky.blogspot.co.id/2010/11/pendidikan-untuk-profesi-pendidikan-pre.html (Diakses
tanggal 15 mei 2018)
3.
http://septianyudo.blogspot.co.id/2010/11/pendidikan-untuk-profesi-pendidikan-pre.html (Diakses
tanggal 15 mei 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar