Senin, 21 Mei 2018

Model-model in service pendidikan guru


MODEL-MODEL IN SERVICE PENDIDIKAN GURU

I.              Pendahuluan
               Ketersediaan guru yang memadai, merupakan salah satu faktor penting dalam upaya pembangunan pendidikan di indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dalam rangka pemenuhan ketersediaan guru yang memadai tersebut,  pemerintah khususnya kementerian Pendidikan nasional (kemendiknas) atau yang saat ini telah berubah nama menjadi kementerian Pendidikan Dasar dan Menegah (kemendikdasmen), masih dihadapkan pada dua permasalahan pokok yang sangat mendasar. Pertama, pemenuhan kebutuhan tenaga guru yang belum sesuai dengan kebutuhan daerah, dan kedua adalah peningkatan kualitas profesional yang belum memenuhi standar minimal. Kedua permasalahan inilah yang pada akhirnya menimbulkan terjadinya kesenjangan (disparitas) kualitas guru di berbagai daerah di tanah air.
II.           Pengertian in-service pendidikan guru
               Program in-service edocation adalah program pendidikan yang mengacu pada kemampuan akademik maupun professional sesudah peserta didik mendapatkan tugas tertentu dalam suatu jabatan. Orang tersebut berusaha meningkatkan kinerjanya melalui pendidikan lanjut yang berijazah S-1, ke S-2, Dan S-3 pada jurusan tertentu yang relevan. Pendidikan “Inservice” (dalam jabatan) atau latihan-latihan semasa berdinas, dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan secara kontinu pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan dan sikap-sikap para guru dan tenaga-tenaga kependidikan  lainnya  guna mengefektifkan dan mengefesiensikan pekerjaan/jabatannya.
III.        Bentuk Pelaksanaan in-service pendidikan guru.

               Program in-service pendidikan guru dapat diselenggarakan secara formal oleh pemerintah, berupa penataran-penataran atau lokakarya-lokakarnya baik secara lisan atau tertulis, dapat pula diselenggarakan secara informal oleh yang berkepentingan baik secara individual, maupun secara berkelompok.
                 Menurut gagasan supervisi modern, inservice-training atau pendidikan dalam jabatan harus diselenggarakan oleh sekolah-sekolah setempat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sendiri dan memecahkan persoalan-persoalan sehari-hari yang menghendaki pemecahan segera. Program inservice atau refreshing ini dipimpin oleh pengawas setempat sendiri atau dengan bantuan para ahli dalam lapangan pendidikan.

Program inservice  dapat melingkupi berbagai kegiatan seperti:
1.    Kursus
     2.    Aplikasi
     3.    Ceramah-ceramah
     4.    Workshop
     5.    Seminar-seminar
     6.    Mempelajari Kurikulum
     7.    Survei masyarakat
     8.    Demonstrasi demonstrasi
     9.    Fieldtrip
     10.  Kunjungan ke sekolah-sekolah di luar daerah
Kepemimpinan dalam perencanaan program-program inservice  termasuk tanggung jawab para pejabat supervisi. Akan tetapi, perencanaannya sendiri dijalankan secara kerja sama dengan guru-guru.
Jika disimpulkan, inservice  ialah segala kegiatan yang diberikan dan diterima oleh para petugas pendidikan (pengawas, kepala sekolah, penilik sekolah, guru dsb), yang bertujuan untuk menambah dan mempertinggi mutu pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman guru-guru dalam menjalankan tugas kewajibannya.

IV.    Kesimpulan :

1.      Program in-service education adalah program pendidikan yang mengacu pada kemampuan akademik maupun professional sesudah peserta didik mendapatkan tugas tertentu dalam suatu jabatan.
2.      Program in-service education dapat melingkupi kursus, ceramah-ceramah, Aplikasi
Seminar-seminar dan lain-lain.

V.       Daftar Pustaka :

1.      Rahmat Hidayat. https://www.scribd.com/document/374871345/Isi.Profesi pendidikan  (Diakses tanggal 15 mei 2018)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah tentang Substansi Filsafat Ilmu.

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadi...